Kamis, 14 Mei 2009

Pend. Tinggi 1


Ditulis oleh taufiqadi di/pada 13 Januari 2009
Sebagai seorang pelajar maupun sebagai masyarakat umum kita tentunya ikut prihatin terhadap maraknya ijazah aspal (asli tapi palsu). Memang dalam masa-masa ini orang–orang menginginkan bahwa semua hal itu instan dan salah satunya adalah masuk cepet keluar cepet dengan mengeluarkan beberapa gepok uang tentunya, tetapi yang perlu dipertanyakan adalah kualitas SDM tersebut bagaimana dapat bersaing dalam dunia yang semakin kompetitif ini. Secara otomatis kita sudah dapat menjawab hal tesebut, bahwa lulusan yang tanpa ketrampilan akan terseok-seok dalam mencari pekerjaan ataupun menambah panjang daftar pengangguran di Indonesia.
Paham materialisme memang telah tertanam dalam dunia pendidikan di Indonesia sejak dulu. Yang jadi perhatian kita salah satunya adalah ribuan lulusan Perguruan Tinggi Swasta yang berijazah aspal, ijazah sebenarnya adalah wujud atau tanda bahwa seseorang atau orang tersebut mempunyai kompetensi tertentu. Pada dasarnya ijazah tersebut memang asli tapi menjadi palsu karena caranya tidak sesuai dengan asas kewajaran. Maraknya ijazah aspal tersebut bukan hanya disebabkan karena PTS yang kurang ajar, juga karena kesadaran masyarakat kita sendiri yang kurang. Apakah masyarakat kita kini sudah apatis dengan yang namanya kualitas pendidikan? Masyarakat menginginkan pendidikan bagus tapi masyarakat sendiri yang merusaknya.
Di Jogja sendiri, sebagai kota pelajar yang setiap tahunnya didatangi lebih dari 30.000 calon mahasiswa (data Depdiknas) yang berasal dari luar kota untuk menuntut ilmu. Kebanyakan dari mereka masuk ke Perguruan Tinggi Swasta yang jumlahnya cukup banyak di Jogja. Setiap PTS di Jogja maupun di kota lain sudah mendapat otonomi untuk menerbitkan ijazah sendiri hanya dengan tanda tangan Rektor tanpa harus melalui Ujian Negara,tetapi dalam kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkan pemerintah. PTS menjadi semakin tak terkendali mngeluarkan Ijazah, seseorang yang sudah membayar dalam jumlah tertentu mendapat gelar 3 in 1 yakni mendapat sarjana, MBA, Doktor dengan sangat sangatlah mudah. PTS-PTS yang kurang digemari biasanya menggunakan cara-cara tersebut untuk menarik minat masyarakat.
Untuk menjadi PTS yang berkualitas seharusnya mereka bekerja lebih keras lagi agar lebih baik atau paling tidak menyamai PTS-PTS favorit di jogja seperti: UII, UMY, Sanata Dharma. Sebenarnya pemerintah telah menetapkan aturan tentang larangan ijazah palsu yakni dalam UU SISDIKNAS dalam pasal-pasal akhir di katakan sanksi ijazah palsu baik kepada personal maupun instansi tersebut yakni ratusan juta rupiah.
Tanyakan pada diri kita sendiri sebagai orang yang berpendidikan, akankah kita akan berdiam diri melihat hal tersebut? Kita harus bersatu mengangkat nama baik pendidikan di Indonesia tercinta agar tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain.
Hidup pelajar Indonesia!!!
Hidup Mahasiswa Indonesia!!!
Hidup Rakyat Indonesia!!!

0 komentar on "Pend. Tinggi 1"

Posting Komentar

 

novira tri risanti Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez