Kamis, 14 Mei 2009

Pend. Informal 3



Minat terhadap pendidikan telematika rendah


Wednesday, 05 December 2007
Semarang, Kebutuhan industri di Indonesia terhadap tenaga ahli di bidang teknologi informasi (TI) meningkat seiring pesatnya perkembangan teknologi. Ironisnya, minat masyarakat terhadap dunia pendidikan telematika masih rendah.Praktisi TI Onno W. Purbo mengatakan fasilitas pendidikan online dan minat masyarakat untuk menggeluti dunia pendidikan telematika atau TI saat ini masih rendah, sehingga tidak mampu mengimbangi kebutuhan tenaga di bidang tersebut.Menurut dia, peluang kerja bagi tenaga TI di Indonesia cukup besar, meski jumlah lembaga pendidikannya dinilai sudah mencukupi. Akan tetapi, sumber daya manusia yang diciptakan masih sangat terbatas, sehingga tidak mampu untuk menyuplai kekosongan tenaga tersebut."Tenaga ahli di bidang TI di Indonesia masih sangat kurang. Peluang sangat besar namun kebutuhan SDM itu belum dapat terpenuhi," ujarnya kepada Bisnis di sela-sela acara Speedy IT Vaganza 2007 di Semarang, Senin. Onno menambahkan salah satu solusi untuk mengenalkan seluk-beluk dunia TI adalah melalui program pendidikan di sekolah sebagai langkah awal menciptakan tenaga ahli.Akan tetapi, dia mengakui saat ini masih minim fasilitas pendidikan berbasiskan jaringan online, sehingga belum mampu mengundang minat siswa yang ingin mempelajari TI. Bahkan mereka harus mencari informasi sendiri melalui jaringan Internet yang disediakan oleh kalangan warnet.
"Semestinya pemerintah memfasilitasi hal tersebut, seperti sekolah-sekolah dapat koneksi Internet agar mereka lebih cepat mempelajari bidang tersebut. Akan tetapi kenyataannya saat ini minimnya fasilitas mendorong mereka belajar sendiri di luar sekolah," tuturnya.Dalam kondisi seperti itu, lanjut Onno, para siswa akhirnya cenderung lebih berminat memilih belajar melalui ke mailing list, meski proses pengetahuan TI berjalan lambat.Menurut dia, pola belajar yang dilakukan lewat mailing list sifatnya hanyalah pendidikan informal, sedangkan tantangan dunia kerja biasanya yang dibutuhkan ahli TI yang berlatar belakang pendidikan formal.Onno mencontohkan hacker atau para penyusup jaringan sebagai buah pendidikan informal TI. "Latar belakang pendidikan mereka bukan TI, tapi menjadi jago-jago dan lebih cepat memahami TI."Data Internetworldstats menyebutkan jumlah penetrasi Internet di Indonesia hanya dalam kisaran 8,9%. Angka itu tidak sebanding dengan Singapura yang mencapai 66,5%, Malaysia 52,7%, Vietnam 20,3% dan Thailand 12,6%.Kebutuhan meningkatSementara itu, Departemen Komunikasi dan Informatika (Depkominfo), pada 2005 pernah menghitung skala perbandingan antara jumlah kebutuhan tenaga ahli informatika dan ketersediaan SDM di Indonesia.Hasilnya, seperti data Depkominfo, hingga akhir 2007, kebutuhan tenaga ahli teknologi informasi di Indonesia mencapai 30,3 juta, sedangkan sumber daya yang tersedia hanya sekitar 16,4 juta.Depkominfo juga memprediksi, kebutuhan atas penggawa TI di Indonesia akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan pada 2008, perkiraan jumlah kebutuhan profesional IT akan mencapai 32,6 juta dan lulusan yang tersedia untuk mencukupi kebutuhan tersebut hanya berkisar 19,8 juta. (k16/Rachmat Sujianto)

0 komentar on "Pend. Informal 3"

Posting Komentar

 

novira tri risanti Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez